Hidroponik Dengan Teknik Drip Irrigation

Drip irrigation merupakan teknik hidroponik yang menggunakan prinsip irigasi tetes untuk mengalirkan air pupuk ke masing-masing tanaman melalui selang plastik secara terus menerus. Air pupuk masuk melalui celah-celah media tanam dan diserap oleh akar. Sisi pupuk kembali ke bak penampungan. Dengan teknik ini, akar tanaman mendapat air pupuk sepanjang hari. Untuk menyalurkan air pupuk memakai pompa air.
Contoh Drip Irrigation

Teknik ini dapat memasok air pupuk ke tanaman secara terus menerus, meskipun jumlahnya tidak banyak. Sehingga bisa menghemat air pupuk karena diberikan sedikit demi sedikit. Hanya saja, oksigen di daerah akar berkurang akibat media terlalu padat dan air pupuk bisa menguap. Oleh karena itu, perlu pengontrolan aliran air pupuk selang plastik secara intensif.

1. Membuat instalasi

Instalasi hidroponik ini terbuat dari boks kontainer yang telah dilengkapi dengan pompa dan selang plastik untuk mendistribusikan air pupuk. Karena berukuran kecil, instalasi ini mudah dipindahkan ke tempat lain. Cara merangkainya pun mudah.

a. Bahan yang Diperlukan:

  1. Boks kontainer (bak penampungan).
  2. Pompa air akuarium.
  3. Pot plastik diameter 15 cm.
  4. Media tanam (kerikil. perlite, vermikulit, sekam bakar). Selang plastik 3-5 mm.
  5. Pipa PVC 0,5 inci.
  6. Dop 0,5 inci.


b. Cara Membuat:

  1. Siapkan boks (bak penampungan air pupuk). Ukuran boks kontainer 43 cm x 73 cm x 25 cm.
  2. Buat lubang tanam di penutup boks kontainer.
  3. Lubang tanam dengan diameter 12 cm sebanyak 5 buah. Dua buah lubang di bagian sisi kanan dan kiri, sebuah lubang di bagian tengah.
  4. Lubang dengan diameter 3 cm untuk pemasangan pipa PVC 0,5 inci di bagian tengah berdekatan dengan lubang tanam di bagian tengah.
  5. Masukkan pipa PVC 0,5 inci, sepanjang 30 cm. Buat lubang kecil sebanyak 5 buah untuk pemasangan selang plastik, kira-kira 2 cm dari ujung pipa. Bagian ujung pipa dipasang penutup pipa.
  6. Pasang selang plastik satu per satu. Pada bagian ujungnya dibuat lancip untuk memudahkan menancapkan ke media tanam.
  7. Masukkan pompa ke dalam boks kontainer, lalu pasang pipa PVC.
  8. Instalasi siap dioperasikan.

Panduan cara merakit

2. Penanaman


  1. Masukkan air pupuk, kira kira 3/4 bagian dari volume boks kontainer.
  2. Masukkan bibit cabai yang sudah tumbuh di pot dengan media tanam memakai sekam bakar.
  3. Masukkan pot yang sudah berisi bibit cabai ke lubang tanam. satu per satu sampai terisi semuanya.
  4. Tancapkan selang plastik ke media tanam. kira-kira sedalam 2-3 cm. 

Penanaman Drip Irrigation

Catatan

Jenis Tanaman

Cabai. dapat dipanen pada umur 65-80 hari (cabai rawit), 70-90 hari (cabai besar).

Selain cabai, dapat dipakai menanam tomat. Tomat merupakan sayuran buah yang cukup populer karena rasanya perpaduan asam dan manis. Tomat dapat dipanen pada umur 65-70 hari sejak pembenihan tergantung varietas yang digunakan.

3. Pemeliharaan

1. Ketika bibit tanaman dipindahkan ke instalasi hidroponik, pompa harus dinyalakan. Pompa ini bertugas menyalurkan air pupuk melewati selang plastik hingga membasahi media tanam.
Pemeliharaan

2. Jaga jangan sampai selang mampet atau tidak menyalurkan air pupuk. Juga posisi selang tetap tertancap ke media tanam. Bila selang plastik lepas dari media tanam, maka media tanam mengering sehingga membuat tanaman layu, lalu mati.

LihatTutupKomentar